Text
Lupus Kecil: Rumpi Kala Hujan
Ya, begitulah suasana heboh keluarga kecil Lupus. Di saat hujan lebat mengguyur bumi, disaat Mami sibuk menampung air bocoran dari atap, Papi, Lupus, dan Lulu malah pada berebut payung. Masing-masing punya alasan yang kuat. Maka mereka pun akhirnya mengadakan rapat darurat, memutuskan siapa yang paling berhak memakai payung.
Di edisi keempat serial Lupus kecil ini, kejadiannya waktu Lupus masih berumur tujuh tahun. Bocah mungil berjambul ini mempunyai geng yang terdiri atas Lupus, Pepno dan Iko-Iko. Kedekatan mereka bertiga diawali dengan acara liburan kenaikan kelas ke Yogja, dimana mereka terjebak di gerbong restorasi kereta Senja Utama. Suka dan duka mereka alami bersama, mulai dari bernyanyi, main tebakan, kecopetan sampai jadi anak ilang di perantauan.
Sementara sang Mami sedang rajin-rajinnya belajar bahasa Inggris dan masih tetap dengan kesibukannya bereksperimen dengan resep kuenya. Mami memutuskan belajar bahasa Inggris karena doi merasa kesulitan mengikuti film barat dan telenovela favoritnya di televisi. Anak gadisnya yang imut, Lulu kini tak lagi berpura-pura cadel. Menurutnya percuma saja pura-pura cadel, Lulu tetap gak di sayang Mami dan Papi masih tetap pelit.
Ngomong-ngomong pelit, Papi adalah juaranya orang pelit sedunia. Selama ini berjanji mau ngajak keluarga liburan tetapi gak pernah jadi. Terakhir kali berjanji mengajak keluarga ke pantai Ancol, tapi akhirnya Papi mencari sejuta alasan untuk menggagalkannya, salah satunya dengan menakut-nakuti Lupus dan Lulu akan terseret ombak.
Cerita diramu penulis dengan gaya bahasa yang mengalir apa adanya, sehingga menimbulkan pembaca ingin mengikuti kisah empat sekawan yang tinggal dalam rumah mungil di sebuah kompleks ini. Seperti seri Lupus lainnya, buku ini sarat dengan kekonyolan yang membuat pembaca ngakak guling-guling.
Sebut saja ketika Lupus mati-matian membela dan menenangkan Happy (temannya yang selalu di ejek gendut) eh malah Lupus sendiri yang di ejek begini: "Rus rus lang kecapi pentil, si Lupus kurus kayak lobang pentil. Rus rus lang siti sirik, Lupus kurus kayak tiang listrik. Rus rus lang sayang disayang, Lupus kurus tiup angin pasti melayang" Hahaha..
Penggambaran setting dalam buku ini cukup apik. Penulis mendeskripsikan kota Jakarta dan Yogjakarta secara sistematis. Seperti ketika Lupus harus mengantarkan kue ke rumah tentenya, harus melewati serangkaian perjalanan dari Rawamangun, Kampung Melayu, Bendungan Hilir dan Cililitan. Sampai jenis metrominipun di ulas secara detail.
Overall, buku ini recomended buat kamu yang suka cerita bergenre humor. Tiap hari keempat anggota keluarga itu seperti saling mencoba untuk cari gara-gara kekonyalan, yang sukses akan membuatmu terpingkal-pingkal.
B003949 | F Hil r k.2 | My Library (F) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain