Text
Bunda Gisela Borowka : Kuabadikan Hidupku Untuk Kaum Kusta dan Yatim Piatu
Sulit merangkai kata untuk melukiskan betapa mulianya karya Mama Gisela mengangkat harkat dan martabat orang yang terbuang dan tersisih takala orang sibuk dengan urusan duniawinya. Karir, profesi dan berbagai alasan lainya menyeret orang ke dalam kehidupan glamour dunia hingga mengorbankan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Kisah hidup bersama orang kustan dan yatim piatu merupakan suatu perjuangan yang idak semua orang bisa melakukanya. Mama Gisela Borowka telah mengabdikan dua pertiga hidupnya untuk orang kusta dan yatim piatu. Dengan meninggalkan kota kelahirannya Neisse-Jerman, serta orang orang kecintaanya. Mama Gisela rela hidup menderita dan berjuang untuk menggapai kembali harkat dan martabat kaum kusta ukan hanya di Ethiopia tetapi juga di indonesia dalam kurun waktu yang begitu lama.
Suka duka telah dilalui bersama kaum kusta dan yatim piatu, Namun semuanya tetap memberi kepuasan batin, karena melalui kaum kecil dan terbuang seperti mereka, layaknya penderitaan Kristus nyata adanya. Mama Gisela adalah "Pelayan" yang telah diakui oleh berbagai kalangan. Tahun 1980 ia mendapat penghargaan tertinggi dari presiden Jerman atas jasanya sebagai pekerja sosial awam, dan tahun 2000 memperoleh 'Sido muncul Award', bahkan Mgr. Petrus Turang, Pr memberikan kata mutiara sendiri buat mama Gisela; "Gloria Dei, Homo Vivens" - Melayani kemanusiaan yang terbuang dan yang tersandung menghadikan kemuliaan Allah
A2 12014 | 248.5 Unb g | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain