Text
Dialog Dengan Sejarah: Soekarno Seratus Tahun
... seratus tahun Bung Karno bukan sekadar koinsidensi, tetapi tindakan yang sebaiknya kita tangkap dan kita tanggapi sebagai momentum yang bertanya diri,
membangun kembali jati diri dan kebersamaan.Menyegarkan lagi pemikiran-pemikiran para Founding Fathers, tentu saja dengan dicermati secara kritis,
disegarkan serta didialogkan dengan perkembangan zaman.
(Jakob Oetama, Berdialoglah dengan Sejarah)
Buku berjudul "Dialog Dengan Sejarah: Soekarno Seratus Tahun" Isinya terdiri atas Enam Bagian, yaitu:
Bagian Kesatu: Soekarno: Wacana Pembuka --(ada 2 tulisan)
Bagian Kedua: Indonesia Awal Abad Dua Puluh.--(ada 8 tulisan)
Bagian Ketiga: Soekarno dan Ideologi --(ada 8 tulisan)
Bagian Keempat: Soekarno dan Kekuatan Politik.--(ada 5 tulisan)
Bagian Kelima: Soekarno dan Dirinya --(ada 5 tulisan)
Bagian Keenam: Soekarno, Antara Fakta dan Fiksi --(ada 3 tulisan)
Terdapat Inedeks dan daftar Kontributor pada halaman akhir.
Berikut ini adalah para kontributor yang sudah mengisi buku ini.
Agus Dermawan T., Jakob Oetomo, Agus Sudibyo, James Luhulima,
Aiko Kurasawa, Julius Pour, Bagus Takwin, M. Imam Aziz, Bambang Noorsena,
Maruli Tobing, Baskara Wardaya, Mestika Zed, Budiarto Shambazy,
Niniek L. Karim, Daniel Dhakidae, Rachmawati Soekarnoputri, Daoed JOESOEF,
Sartono Kartodirdjo, Dedy N. Hidayat, Takashi Shiraishi, Eko Budihardjo,
Taufik Abdullah, Emmanuel Subangun, Th. Sumartana, Franz Magnis-Suseno,
Thee Kian Wie, Gadis Arivia, Ulf Sundhaussen, In Nugroho Budisantoso,
Valina Singka Subekti, Vedi R. Hadiz.
A2 10754 | 923.2 Dia | My Library (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain