Text
Perkisahan Nusa
BETULKAH pembangunan itu, seba gai pengertian yang diimpor dari Barat, sulit diserasikan dengan gambaran du nia dan sikap hidup petani Jawa? Ada kah gunanya mendengar suara-suara yang menyebutkan bahwa pem bangunan itu datang dari atas dan me nyebabkan korupsi, kesenjangan peng hasilan, dan pemiskinan golongan mis kin? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu diajukan kembali oleh Rosihan Anwar dalam buku ini yang merupakan kumpulan laporan perjalanannya hampir di selu ruh pelosok tanah air.
Kelincahan jurnalistik Rosihan mampu membawa kita un tuk "menikmati" ganja di Aceh sampai obrolan dengan para tahanan politik di Pulau Buru. Selain memantau perkem bangan masa sekarang, wartawan kawakan ini j tutur kilas balik. Ia mengingatkan, misalnya, t hun 1682 dua duta besar dari Kesultanan Bante Nayawipraja dan Kiai Ngabei Jayasedana, masi nerima gelar Sir Abdul dan Sir Achmet dari raja les II.
H. Rosihan Anwar dilahirkan di Kubang Nan ra Barat, pada 10 Mei 1922. Mengawali kariernya dit jurnalistik sejak tamat AMS Yogya, 1942, hing sellis Rosihan masih tetap setia pada profesinya - terakhir ses wartawan freelance untuk berbagai surat kabar dan baik di dalam maupun di luar negeri. Buku-buku antaranya, Islam dan Anda (1962), Raja Kecil Kisah-Kisah Zaman Revolusi (1975), Sebelum P Menulis dalam Air (otobiografi, 1983), dan M (juga diterbitkan oleh Pustaka Grafitipers, 1985).
A2 04187 | 910.4 Anw p c1 | My Library (910) | Tersedia |
A2 06933 | 910.4 Anw p c2 | My Library (9`0) | Tersedia |
A2 07048 | 910.4 Anw p c3 | My Library (910) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain