Text
Beriman Dan Berillmu Spiritualitas Mahaasiswa Teaologi Dan Pak
Pilar pilar iman yang sudah dibangun sejak Sekolah Minggu menjadi goyah, itu yang dirasakan mahasiswa teologi dan PAK ketika duduk di bangku kuliah pada tahun-tahun pertama. Banyak hal yang diragukan "kebenarannya" lewat perkuliahan, entah itu tentang pernah tidaknya bangsa Israel di Mesir. peristiwa Laut Merah, kisah Yesus berjalan di atas air, atau kisah lima roti dan dua ikan.
Pada awal studi itu mereka seumpama orang yang menjelajahi hutan tanpa kompas - bingung. Keraguan menjadi tembok atau jarak yang memisahkan mereka dari spiritualitas pribadi dan kehidupan gerejawi, Doa diragukan faedahnya, persekutuan di jemaat tidak dilihat keuntungannya. Bak kata Pengkhothah. "Semua adalah sia-sia"
Hadirnya buku ini paling tidak dapat memberikan secercah cahaya atau setetes air bagi orang yang kehausan. Buku ini menjadi penting, bukan hanya karena isinya yang menjelaskan secara tepat dan gamblang tentang apa yang dialami dan dirasakan oleh mahasiswa teologi dan PAK secara umum, tetapi sekaligus menawarkan kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasinya. Oleh sebab itu buku ini menjadi menarik dan patut dibaca oleh siapapun yang menggumuli teologi.
A2 12232 | 248.4 Cup b | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain