Text
Psikologi Hidup Rohani 2
Bagi sementara orang, saat-saat sakit dan pemulihan kesehatan yang dilalui dengan banyak istirahat, baca-baca sambil berbaring di rumah sakit, dapat menjadi kesempatan untuk me renung dan memahami hidup secara lebih mendalam. Santo Ignatius Loyola, waktu terpaksa beristirahat lama di Loyola ka rena kedua kakinya terluka parah dalam perang mempertahankan benteng Pampeluna, mendapat kesempatan untuk merenungi hidupnya dan mengendapkan benih-benih penerangan yang membimbingnya pada pertobatan hidup untuk mengikuti Yesus Sang Guru. Pengalaman hidup Santo Ignatius tersebut me numbuhkan keinginan dalam hati saya untuk melewatkan saat saat sakit dan pemulihan kesehatan untuk pendalaman hidup sejauh tergapai oleh rahmat yang mengawani hidup saya, dan tumbuhlah gagasan untuk mengendapkan hal-hal yang selama ini saya dalami dan pelajari untuk hidup. Banyak hal yang saya alami, akan tetapi satu dua saja yang barangkali dapat disum bangkan kepada orang lain. Inilah yang mendorong saya untuk mencatat dan menuliskan buah renungan dan bacaan-bacaan dalam suatu buku; barangkali berguna bagi mereka yang ingin bertekun dalam panggilan dan hidup rohani.
Sudah lama saya mengharapkan adanya kerjasama dan saling berbagi kekayaan antara teolog, filsuf, psikolog dan sosiolog demi pembangunan hidup iman dan hidup rohani, khususnya di Indo nesia. Buku yang berbicara tentang teologi, filsafat, sosiologi dan psikologi secara lepas tersendiri sudah banyak, tetapi hasil kerja sama interdisipliner tampaknya masih sangat langka.
A2 10253 | 248 Pra p v2 | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain