Text
Majapahit Peradaban Maritim
Sudah banyak buku yang menulis zaman kejayaan maritim Nusantara. Misalnya, Robert Dick-Read lewat bukunya “Penjelajah Bahari” menulis mengenai kejayaan pelayar Nusantara di abad sebelum Masehi,yang berdagang dan menangkap budak sampai di Afrika Timur dan Afrika Barat, dan tinggalannya yang nyata adalah bangsa Melayu-Merina sawo matang di Madagascar hari ini, yang mungkin tercecer atau menetap di Pulau tersebut karena berhasil menjadi elit pemerintah di Pulau yang terasing tersebut. Kemudian buku Anthony Reid, yang menulis buku “Asia Tenggara dalam Kurun Niaga” yang mengungkap mengenai kejayaan Nusantara di “kurun niaga” yakni abad ke 15 M. Zaman itu, Nusantara adalah penguasa perdagangan antar pulau, sehingga manusia Nusantara kaya raya, bahkan kuli pelabuhan gajinya sangat tinggi. Perbandingannya ialah, bekerja di pelabuhan seminggu sudah cukup untuk hidup sebulan. Bandingkan dengan gaji buruh sekarang, dimana gaji sebulan hanya cukup untuk hidup seminggu. Kini, buku Irawan Djoko Nugroho “ Majapahit : Peradaban Maritim” khusus menyorot kejayaan Maritim Nusantara zaman Majapahit. Berbekal berbagai buku-buku di atas, ditambah buku-buku klasik Cina, Portugis, Arab, serta yang paling penting adalah kitab-kitab babad Nusantara, maka Irawan mengungkap bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan mempunyai jumlah perahu dan kapal terbesar di dunia! Uniknya,agar tidak terasa sepihak, Irawan Djoko Nugroho tidak hanya merujuk kitab-kitab “intern Majapahit” misalnya, Desawarnana/Negarakertagama, Kidung Ranggalawe, Kidung Harsa-Wijaya, Pararaton, Babad Tanah Jawi dan sebagainya.
| A2 12774 | 959.8 Nug m | My Library (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain