Text
Max Havelaar atau Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda
Tahun 1860 terbitlah Max Havelaar, sebuah buku yang mem- buat pengarangnya, Multatuli, segera mendapat nama yang ce- merlang dan yang menjadi terkenal di seluruh dunia, berkat terjemahannya ke dalam banyak bahasa-bahasa. Buku itu me- ngandung gugatan yang tajam terhadap ketidak-adilan dan pen- deritaan yang menimpa penduduk bumiputera di wilayah yang bernama Hindia Belanda waktu itu, berdasarkan pengalaman- pengalaman pribadi pengarang di Lebak, di mana ia bekerja sebagai asisten residen bulan-bulan yang pertama tahun 1856.
Multatuli bukanlah satu-satunya dan juga bukan yang pertama yang mensinyalir dan menggugat keadaan yang buruk yang sudah lama berjalan, tapi sedangkan protes yang lain-lain tiada kede- ngaran atau hampir tiada kedengaran, buku Max Havelaar akan terasa pengaruhnya yang besar. Sebab buku itu juga merupakan mahakarya sastra dan justru karena itulah orang mendengarkan suara Multatuli.
Multatuli adalah nama samaran Eduard Douwes Dekker, lahir tahun 1820 di Amsterdam. Ia dibesarkan dalam suatu keluarga Protestan yang sederhana, di mana ia banyak menimbulkan ke- sukaran karena wataknya yang gelisah dan 'sukar'. Karena orang tuanya ingin ia menjadi pendeta, maka tahun 1832 ia masuk sekolah yang disebut Latijnse School (Sekolah Latin), di mana ia gagal rupanya.
A2 06957 | 839.31 Mul m c4 | My Library (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain