Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika. Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu …
Alif merasa berdiri di pucuk dunia. Bagaimana tidak? Dia telah mengelilingi separuh dunia, tulisannya tersebar di banyak media, dan diwisuda dengan nilai terbaik. Dia yakin perusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba merekrutnya. Namun Alif lulus di saat yang salah. Akhir 90-an, krisis ekonomi mencekik Indonesia dan negara bergolak di masa reformasi. Satu per satu, surat penolakan kerja sampai…
Jadi wartawan hebat kayak Dahlan Iskan itu, lho. Orang segan nanti Ucapan sekaligus harapan sang Ibu itu selalu terpatri dalam pikiran Saptoto. Baginya bertemu seorang Dahlan Iskan adalah mimpi yang terkesan muluk-muluk, apalagi menjadi wartawan seperti beliau. Namun, seorang sahabat karib yang ditemuinya di kampus membawanya lebih dekat kepada idola ibundanya itu. Adalah Kanday dan bunte…