Fiksi
Opera Jakarta
di jantung Jakarta ini
segala apa bisa terjadi
juga cinta, berulang kali
tapi hanya satu yang benar-benar berarti
kita baru tahu, sesaat sebelum mati
Kadang, sebagai pembaca, kita boleh tidak percaya. Masa sih bisa jatuh cinta berulang kali tetapi hanya satu yang benar-benar berarti? Lalu apa istilah yang lain kalau bukan benar-benar?
Yoko dan Rum, mungkin mau membuktikan tentang hal ini. Perjalanan cinta mereka berdua ternyata jadi urusan keluarga kedua belah pihak, kekasih lama dan baru, teman dan sahabat, dengan segala rasa iri, simpati, cemburu, atau rindu. Sehingga tidak pernah jelas mana urusan pribadi dan mana yang mengurusi orang lain.
Berbelit, meliuk ke sana kemari dan beberapa kejadian jadinya membuat tak terduga.
Opera Jakarta, menampilkan kisah sehari-hari, dengan segala kekuatiran dan keprihatinan kita. Tokoh-tokohnya bukan jagoan yang biasa muncul di layar film atau layar televisi, yang kisahnya habis setelah pertunjukan selesai. Justru sebaliknya, inilah kisah para penonton setelah pertunjukan selesai.
Dari segi penulisan, novel ini termasuk, barangkali, baru dalam penceritaan. Dari segi lain, barangkali juga, ini semacam jembatan antara karya sastra yang selama ini dianggap asing dan angker dengan karya pop yang selama ini dipandang sebelah mata pun tidak.
Ketika dimuat bersambung di Kompas, beberapa pembaca menulis surat bahwa kisah dalam Opera Jakarta ini mirip dengan kisah mereka. Komentar penulisnya, "Banyak kisah semacam ini diangkat dari kisah sebenarnya, makanya agak lucu jika justru mengilhami kecocokan dengan masa lampau seseorang".
Kita boleh percaya boleh tidak, setelah membaca hingga selesai.
P5 09103 | F NGI o C-1 | My Library (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain