Fiksi
7 Hari Menembus Waktu
Marissa menatap keluar kaca mobil tanpa semangat. Ia malas karena harus ikut papinya ke pesta, padahal ia lebih suka berada di rumah. Sesampainya di depan gedung, papi Marissa mengetuk kaca jendela, mengajak Marissa turun, dengan setengah memohon, Marissa meminta agar ia pulang saja. Tapi mami Marissa kesal karena Marissa terus mengeluh, ia memintanya untuk ikut masuk. Marissa tidak ingin ikut bukan karena malas, tetapi karena ia harus bertemu Selina musuh bebuyutannya yang sudah merebut Michael, mantan pacar Marissa. Karena papi Marissa adalah sahabat papi Selina. Dengan langkah berat Marissa menaiki lift menuju lantai tiga. Sesaat setelah keluar dari lift, ia melihat Selina agak jauh di depannya, Selina sengaja datang lebih awal untuk menghina Marrisa. Marrisa merasa sakit hati, lalu ia meminta izin maminya untuk pergi ke toilet. Di sana ia menangis, tidak habis pikir Michael tega berbuat seperti ini kepadanya. Setelah beberapa lama menangis, ia keluar, dan menuju sebuah lukisan yang ada di dekat tangga yang menyita perhatiannya. Lukisan yang berukuran satu kali satu meter dan berlatar belakang berwarna hitam itu hanya berlukiskan lingkaran lingkaran berwarna merah. Marissa membaca keterangan yang ada di bawahnya.
P5 10928 | F CHA t C-1 | My Library (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain