Text
Sinha Moca 1 : Putri Seorang Pemilik Budak
Lecutan cemeti berdetar-detar menghajar punggung telanjang Pai José. Kerumunan budak berteriak setiap kali cemeti mendera punggung.
Sinhá Moça, yang berusia sepuluh tahun, terpaku menatap kengerian itu. Melihat darah yang mengucur dari punggung budak renta yang pecah-pecah dirobek cemeti itu, matanya berkaca
kaca. "Kenapa kau tidak minta ampun? Kenapa kauterima saja segala pukulan itu? Kenapa?" Pai José lemah memandang putri majikannya. "Aku sama sekali tidak merasakan lecutan itu. Saat itu pikiranku melayang... Aku bermimpi berada di surga...." Senyum sekilas membayang di wajah keriputnya. Kelopak matar Kemudian kepalanya jatuh ke dej dirantai.
F01871/P/B/91 | F/FER/s/v1/c1 | My Library | Tersedia |
F01872/P/B/91 | F/FER/s/v1/c2 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain