Text
Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer
Di dalam buku ini ada sejarah pilu, lirih, nestapa kaum perempuan. Tragisnya, yang mengalami kebatilan kejahatan perang Jepang pada tahun 1943-1945 ini adalah perawan remaja kisaran umur 14-19 tahun dengan jumlah hampir 200.000 di seluruh Asia yang sempat di duduki oleh Jepang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, mega penipuan ini dilakukan oleh Jepang melalui Sendenbu (jawatan propaganda). Dalihnya adalah remaja perempuan ini akan di sekolahkan ke Tokyo dan Shonanto (Singapura), nyatanya mereka dijadikan boneka pemuas bala tentara Dai Nippon di pos-pos asrama sekitar medan perang. Buku ini wajib di baca, karena perempuan-perempuan ini sampai mati pun tidak diketahui keberadaannya, tapi sesuai harapan buku ini kita setidaknya mengetahui itu. Selepas menyerahnya Jepang, mereka dilepas begitu saja. Terlantar, meringkuk, tidak tahu arah, dan ada yang tidak bisa pulang. Bahkan ada yang sungkan pulang karena tekanan mental pribadi dan menghimpun untuk tidak memberi malu terhadap keluarga. Sejarah ini harus diungkap, karena patut diketahui bahwa Pemerintahan RI sendiri tidak/lupa untuk mengungkap ini, pun Jepang sendiri sampai bermuslihat untuk mengelak bertanggung jawab bahwa perempuan-perempuan yang jadi korban sukarela melakukannya atau disebut jugun ianfu (perempuan penghibur). Dengan catatan dan interview yang dikumpulkan oleh Pramoedya Ananta Toer beserta kawan-kawan sepengasingan di Pulau Buru (beberapa korban ada yang terdampar disana) akan cukup untuk menggores, mengoyak hati dan menyinggung kemanusiaan pembacanya.
A2 13192 | 810 Toe p | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain