Silvermist tidak pernah panik. Ia peri-bakat-air yang paling tenang, setenang air danau yang dalam di pegunungan. Tapi kemudian seekor kepik putih yang "membawa sial" hinggap di kepalanya, dan dunianya yang teratur jadi kacau-balau. Ia mulai kehilangan barang, mengalami kecelakaan, dan melakukan berbagai kesalahan.... Silvermist tidak percaya takhayul. Tapi mengingat semua musibah itu terjadi s…